Posted by DKT Berita Forex on Saturday, September 27, 2014
Di bawah ini macam-macam berita fundamental yang perlu anda
ketahui dan pelajari. Serta keterangan singkat pengaruhnya terhadap mata
uang:
Averange Earning Index (AEI)
AEI memberikan informasi pendapatan para pekerja dan
hubungannya dengan tingkat inflasi melalui indikator fundamental lainnya
yang disebut RPI (Retail Prices Index). Hal ini baik
bagi perekonomian sebuah negara namun mempunyai dampak negatif terhadap
naiknya tingkat inflasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bila AEI
mengalami kenaikan maka mata uang akan naik juga. AEI tergolong high Volatility expected indicator (berpengaruh sangat besar).
Chicago PMI (Purchasing Manager's Index)
Ini adalah indikator fundamental khusus yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat. PMI
juga memberikan informasi naik atau turunnya tingkat pengeluaran para
purchasing manager di kota Chicago yang banyak diantaranya merupakan
industri manufaktur. Naiknya indikator ini merupakan indikasi menguatnya
mata uang USD. PMI tergolong high Volatility expected indicator (berpengaruh sangat besar).
CPI (Consumer Price Index)
CPI merupakan indikator penentu tingkat inflasi di
titik konsumen. CPI sendiri membantu menentukan berapa besarnya
kepercayaan konsumen dalam melakukan pembelian dalam satu bulan ini. CPI tergolong indikator medium Volatility expected, namun apabila perhitungan CPI dilakukan diluar sektor makanan dan energi maka CPI dapat menjadi high Volatility expected (berpengaruh sangat besar).
Gross Domestic Product (GDP)
Bahasa Indonesianya GDP merupakan salah satu indikator fundamental
penting dalam keseharian forex Kita. Bila GDP mengalami kenaikan maka
secara sederhana mata uang akan menguat dikarenakan produksi sebuah
negara juga meningkat.
Money Supply
Indikator ini mengukur tiga hal yaitu jumlah uang yang beredar di
masyarakat dalam bentuk koin atau kertas, besarnya pinjaman bank kepada
masyarakat dan jumlah perubahan nilai hutang yang belum dilunasi oleh
pemerintah. Naiknya Money Supply biasanya akan menyebabkan mata uang
menguat.
Non Farm Payroll
Non Farm Payrolls adalah mengukur besarnya
pengeluaran pemerintah dalam pembayaran gaji diluar sektor pertanian
dibandingkan bulan sebelumnya. Meningkatnya Non Farm Payrolls dapat
mengakibatkan mata uang menguat dengan drastis dalam hitungan puluhan
hingga beberapa ratus point. Jadi NFP dapat digolongkan indikator very high volatility expected (berpengaruh sangat besar).
Producers Price Index (PPI)
PPI merupakan indikator pengukur tingkat inflasi sama
seperti CPI. Bedanya jika CPI berada di sisi konsumen maka PPI mengukur
inflasi dari tingkat produsen. Jika PPI mengalami kenaikan maka mata
uang akan menguat. PPI biasa dikeluarkan sekitar tanggal 11 setiap bulan
pukul 20.30 WIB (13.30 GMT). PPI tergolong high voltility expected indicator (berpengaruh sangat besar).
Retail Sales
Retail Sales juga mencatat total penjualan barang di
sektor tetapi tidak termasuk jasa karena pengukuran jasa tergolong
sulit. Retail Sales merupakan salah satu indikator yang baik untuk
mengukur tingkat pengeluaran konsumen. Biasanya bil AEI (Averaga Earning Index)
mengalami kenaikan maka Retail Sales juga akan meningkat karena naiknya
upah pasti diikuti meningkatnya konsumsi. Bila Retail Sales naik maka
mata uang juga akan naik nilainya. Retail Sales dikeluarkan sekitar
tanggal 12 setiap bulannya pada pukul 20.30 WIB (13.30 GMT).
Trade Balance
Trade Balance adalah selisih antara nilai ekspor
dikurangi nilai impor sebuah negara. Nilai minus menunjukkan impor lebih
besar dibanding ekspornya dan sebaliknya jika positif itu menunjukkan
espor lebih besar dibandingkan impor. Kebanyakan negara yang sedang
melakukan ekspansi perdagangan atau negara berkembang memiliki Trade
Balance yang negatif. Namun demikian dalam pasar uang, semakin positif
nilai Trade Balance maka semakin menguat nilai mata uang negara
tersebut.
ISM Manufacturing Index (ISM-MI)
Insititute of Supply Management Manufacturing Index
merupakan indikator terbesar untuk indikator fundamental yang mengukur
indeks manufaktur. Dikeluarkan pada hari pertama jam kerja setiap
bulannya, ISM-MI merupakan hasil surver lebih dari 20 industri
manufaktur dan melibatkan 300 purchasing manager di Amerika. Cara
pembacaannya kurang lebih sama, bila ISM-MI mengalami kenaikan tentu
saja mata uang negara yang bersangkutan akan menguat.
Consumer Confidence Index (CCI)
Merupakan indikator yang mengukur tingkat kepercayaan pada 5000
konsumen yang di survey dan pandangan mereka terhadap prospek ekonomi
kedepan. CCI dikeluarkan setiap hari Selasa pada akhir bulan pukul 22.00
WIB (15.00 GMT). Bila CCI mengalami kenaikan itu artinya kepercayaan
konsumen meningkat terhadap perkembangan ekonomi dan mengakibatkan mata
uang dapat meningkat. CCI tergolong Moderate Volatility Expected indicator.
Interest Rate Statement
Bank sentral tiap bulannya telah mengumumkan kebijakan suku bunga
sebagai patokan di setiap bank. Suku bunga tersebut pada akhirnya akan
menentukan besarnya suku bunga deposito, kredit, tabungan dan berbagai
kebijakan pinjam-meminjam lainnya pada dunia perbankan di negara itu.